Profil PT CDIA & Sosok Prajogo Pangestu di Balik Kesuksesan Perusahaan

Jakarta (ANTARA) – Pada perdagangan saham awal Oktober 2025, PT Chandra Daya Investasi (CDIA) mencatatkan gebrakan baru di pasar modal. Perusahaan ini ramai diborong investor dan berhasil mencatatkan nilai transaksi reguler terbesar.

CDIA merupakan perusahaan besar milik Prajogo Pangestu, salah satu orang terkaya di Indonesia bahkan dunia. Kesuksesan Prajogo di dunia bisnis dapat menjadi inspirasi banyak orang untuk sukses berbisnis dan mencapai cita-citanya.

Untuk mengenalnya, berikut profil PT CDIA dan pemiliknya Prajogo Pangestu.

Profil PT CDIA

PT Chandra Daya Investasi (CDI Group) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang investasi infrastruktur, bagian dari Chandra Asia Group dan Electricity Generating Public Company Limited (EGCO).

Chandra Asia Group dikenal sebagai penyedia solusi energi, kimia, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara. Sedangkan EGCO merupakan holding company asal Thailand yang fokus pada investasi di bidang ketenagalistrikan.

CDI Group beroperasi pada empat pilar bisnis terintegrasi, yaitu energi, air, pelabuhan dan penyimpanan, serta logistik.

Di bidang energi, CDI Group merupakan penyedia tenaga listrik yang memiliki jaringan interkoneksi ke PLN untuk menjamin pasokan listrik yang andal. Perusahaan ini juga melakukan transmisi dan distribusi jaringan kabel bawah tanah dengan menggunakan sistem redundant dan menyediakan berbagai layanan ketenagalistrikan.

Pilar energi ini dijalankan oleh PT Krakatau Chandra Energi (KCE) yang menjalin kerjasama eksklusif dengan CDI Group.

Di bidang perairan, CDI Group bergerak dalam pengelolaan air terpadu yang mencakup proses dari hulu hingga hilir yang dikelola oleh PT Krakatau Tirta Industri (KTI).

Untuk sektor pelabuhan dan penyimpanan, CDI Group melalui PT Redeco Petrolin Utama (RPU) menyediakan layanan pelabuhan dan tangki penyimpanan produk kimia dan olahan minyak bumi.

Sementara di bidang logistik, CDI Group merupakan pionir dalam layanan pengiriman dan pergudangan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri dan pelanggan di masa depan.

Visi CDI Group adalah menjadi perusahaan solusi infrastruktur pilihan di Asia Tenggara. Sementara itu, misinya adalah menciptakan nilai melalui kemitraan strategis dan memaksimalkan aset perusahaan untuk mengejar peluang pertumbuhan berkelanjutan.

Sejarah PT CDIA

CDI Group lahir dari tingginya permintaan akan infrastruktur yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia. Kondisi ini membuka peluang besar bagi CDI Group untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional.

Cilegon dipilih sebagai pusat industri karena letaknya yang strategis di pesisir selatan Pulau Jawa, Provinsi Banten. Kawasan ini memiliki akses mudah ke pelabuhan internasional dan Jakarta, sehingga mendukung efisiensi distribusi dan logistik.

Sejak tahun 1970-an, Cilegon terus berkembang menjadi pusat industri besar yang didukung oleh infrastruktur yang kuat dan fasilitas industri modern. Saat ini, Cilegon dikenal sebagai rumah bagi berbagai sektor industri, termasuk kimia, energi, dan baja.

Pemerintah Indonesia juga berperan besar dalam mendukung pertumbuhan kawasan melalui kebijakan perbaikan infrastruktur dan insentif investasi. Dukungan tersebut berhasil menarik banyak perusahaan besar baik lokal maupun internasional untuk beroperasi di Cilegon.

Dengan portofolio yang meliputi sektor energi, air, pelabuhan, penyimpanan dan logistik, CDI Group adalah salah satu perusahaan terkuat di sektor infrastruktur.

Profil pemilik PT CDIA

Prajogo Pangestu atau bernama asli Phang Djoen Phen lahir pada 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat. Dia keturunan Hakka dari Guangdong, Cina. Prajogo diketahui berasal dari keluarga sederhana, dimana ayahnya bekerja sebagai penebang karet.

Ia bersekolah di sekolah Tionghoa Indonesia sebelum pindah ke Jakarta pada tahun 1965. Namun ia hanya menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat menengah.

Sebelum menekuni dunia usaha, Prajogo berprofesi sebagai sopir angkot dan berdagang hasil pertanian.

Pada tahun 1970, ia bergabung dengan Grup Djajanti, perusahaan perkayuan milik Burhan Uruy. Kariernya melejit hingga menjadi General Manager PT Nusantara di Surabaya pada tahun 1976. Namun setahun kemudian, ia memutuskan hengkang untuk membangun usaha sendiri di bidang perkayuan.

Pada tahun 1977, Prajogo mendirikan Barito Pacific Timber dan pada tahun 1993 berhasil menjadi perusahaan perkayuan terbesar di Bursa Efek Jakarta. Seiring berjalannya waktu, ia memperluas bisnisnya ke sektor petrokimia, energi, dan sumber daya alam lainnya. Pada tahun 2007, perusahaan ini berganti nama menjadi Barito Pacific.

Pada tahun yang sama, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri. Kemudian, Chandra Astri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia pada tahun 2011 dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.

Tak berhenti sampai disitu, Prajogo juga mengembangkan bisnis energi terbarukan melalui anak perusahaan Star Energy. Melalui perusahaan swasta asal Singapura, Green Era, ia mengakuisisi 33,33 persen saham Star Energy dari BCPG Thailand. Kemudian jadikan dia pemilik penuh perusahaan tersebut.

Pada 2023, Prajogo kembali mengukir sejarah dengan memboyong kedua perusahaannya, Petrindo Jaya Kreasi (tambang batu bara) dan Barito Renewables Energy ke pasar umum.

Sosoknya kini sukses menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan data Forbes per 10 Agustus 2025, kekayaan bersih Prajogo Pangestu mencapai USD 45,9 miliar. Ia menempati posisi ke-37 dalam daftar miliarder dunia dan posisi ke-2 di Indonesia.

Sumber kekayaan Prajogo berasal dari berbagai sektor, mulai dari petrokimia, energi, hingga investasi yang dibangunnya selama puluhan tahun.

Baca juga: BEI suspensi saham CDIA, manajemen tegaskan komitmen terhadap regulasi

Baca juga: Prajogo Pangestu, orang terkaya di Indonesia versi Forbes saat ini

Baca juga: 10 Orang Terkaya di Indonesia 2025 Menurut Forbes: Siapa Saja?

Wartawan : Putri Atika Chairulia
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Hak Cipta © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, crawling, atau pengindeksan otomatis AI pada situs ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *