Siapakah Marty Reisman yang menjadi inspirasi film “Marty Supreme”?

Jakarta (ANTARA) – Film “Marty Supreme” yang dibintangi Timothée Chalamet akhirnya resmi tayang di bioskop Amerika Serikat (AS) pada Hari Natal, Kamis 25 Desember.

Sebelumnya, Timothée sudah gencar mempromosikan filmnya selama berbulan-bulan. Mulai dari, memakai dan berbagi barang dagangan Jaket “Marty Supreme” pada banyak selebriti, penampilan karpet merahnya yang mencolok, dan kolaborasi remixnya dengan rapper EsDeeKid.

Timothée memerankan tokoh utama, Marty Mauser, yang terinspirasi dari legenda tenis meja AS, Marty Reisman. Sosok tersebut terkenal pada tahun 1940-an dan 1950-an karena kepiawaiannya di bidang olahraga.

Namun, “Marty Supreme” bukanlah biografi Reisman yang sebenarnya. Josh Safdie yang menyutradarai film tersebut menggunakan kehidupan Reisman dan aura “eksentrik”-nya sebagai titik awal, lalu memadukan kisah nyata dengan unsur fiksi.

Berikut biografi Marty Reisman yang bisa Anda baca.

Reisman lahir di Manhattan, New York, pada tanggal 1 Februari 1930. Ia tumbuh menghadapi masa-masa sulit, dimana ayahnya adalah seorang sopir taksi dan penjudi besar, dan orang tuanya bercerai ketika ia berusia 10 tahun.

Menurut NPR, pingpong menjadi cara Reisman mengatasi kecemasannya, di mana ia menderita serangan panik sejak usia sembilan tahun. Ia pun bertekad menjadi pemain terbaik dunia di olahraga tersebut.

Baca juga: Gwyneth Paltrow kembali dalam 'Marty Supreme'

Reisman membuat sejarah tenis meja setelah memenangkan Kejuaraan Dunia pertamanya pada usia 19 tahun pada tahun 1949, mengalahkan pemain tenis meja legendaris Hongaria, Viktor Barna. Ia memenangkan 22 gelar sepanjang kariernya yang berlangsung dari akhir 1940-an hingga 2002.

Dalam sebuah wawancara dengan Forbes pada bulan September 2005, Reisman dikatakan memiliki “pukulan tembakan jatuh terhebat yang pernah berjalan di muka bumi.” Media juga mencatat ayunan itu tangan depan Reisman mencapai kecepatan 115 mil per jam.

Berdasarkan Variasi, Reisman dijuluki “si jarum” karena perawakannya yang kecil dan ayunannya yang cepat saat bermain pingpong. Ia juga dikenal karena kecakapan memainkan pertunjukan dan kecerdikannya dalam melakukan trik pingpong.

Gaya khasnya adalah kemampuannya membelah rokok menjadi dua dengan bola pingpong dari seberang net, menggunakan sepatu, panci, dan wajan sebagai raket, dan akan bermain pingpong dengan mata tertutup atau duduk jika taruhannya cukup tinggi.

Selain dikenal dengan skillnya, Reisman juga dikenal dengan penampilannya yang memiliki gaya mencolok. Berdasarkan The New York Times, dia menyukai fedora Borsalino dan topi Panama yang bergaya antikserta warna-warna berani dan celana berpinggang tinggi.

Reisman juga dikenal sebagai orang yang pandai mencari keuntungan dan selalu memikirkan cara untuk menghasilkan uang saat bepergian ke negara lain untuk turnamen pingpong, seperti menyelundupkan emas batangan dan jam tangan Rolex.

Reisman meninggal di New York pada usia 82 tahun pada 7 Desember 2012 karena komplikasi jantung dan paru-paru. Dia meninggalkan istrinya, Yoshiko; serta seorang putri, Debbie Reisman, dan beberapa cucu.

Baca juga: Timothee Chalamet berlatih pingpong selama berbulan-bulan untuk peran film baru

Wartawan: Melusa Susthira Khalida
Redaktur: Suryanto
Hak Cipta © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, crawling, atau pengindeksan otomatis AI pada situs ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



Source link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *