Susi Pudjiastuti mendesak Prabowo untuk menghentikan kegiatan penambangan nikel di Raja Ampat

Tribunlampung.co.id, jakarta – Kegiatan Penambangan di Wilayah Raja AmpatPapua Barat Daya, sekali lagi beroperasi. Itu setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) yang dipimpin oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan izin Pt Gag Nickel untuk mengoperasikan kembali masuk Raja Ampat Sejak 3 September 2025.

Operasi anak perusahaan PT Aneka Tambang TBK (Antam) membuat dengan cemas mantan menteri urusan maritim dan perikanan, Susi Pudjiastuti untuk meminta Presiden Indonesia Prabowo Subianto untuk menghentikan kegiatan penambangan di Raja Ampat itu.

Dalam tweet ini, Susi menandai secara langsung akun X resmi Prabowo, Sekretariat Kabinet, Kementerian Sekretariat Negara, dan Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya).

Tweet berikut Susi Pudjiastuti Lagi:

Jika keindahan dan integritas area laut Raja Ampat Rusak tercemar. Kami menyesalinya dan anak -anak dan cucu kami tidak akan memaafkan kami. Tolong berhenti sebelum ini terjadi, Tn. Presiden @prabowo @setkabgoid @kemensetnegri @gerindra

Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri KKP RI di Kabinet Kerja ke-7 Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Republik Republik Indonesia Jusuf Kalla pada periode 27 Oktober 2014-20 Oktober 2019.

Ia dikenal sebagai pengusaha serta sosok aktif yang menyuarakan masalah lingkungan, terutama yang terkait dengan kelautan dan keberlanjutan, termasuk konservasi laut dan pesisir.

Sejumlah masalah yang disorot Susi termasuk penolakan kegiatan kolam udang yang merusak hutan bakau, tambang nikel yang merusak di dalam Raja Ampatdan pemasangan kandang bersih mengambang di pantai timur Pangandaran.

Greenpeace Indonesia mendesak pemerintah untuk menghentikan kegiatan penambangan di Raja Ampat dan lepaskan izin nikel Gag Pt
Terkait dengan kelanjutan operasional Pt Gag Nikel di Raja AmpatGreenpeace Indonesia juga mendesak pemerintah untuk segera menghentikan operasi perusahaan pertambangan.

Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, menilai bahwa langkah tersebut menafsirkan pengabaian ekosistem laut Raja Ampat yang merupakan rumah bagi 75 persen spesies terumbu karang dunia.

“Memberikan izin penambangan untuk beroperasi lagi di wilayah ini menunjukkan keserakahan pemerintah dan perusahaan, yang menempatkan perlindungan lingkungan dan hak asasi manusia di bawah manfaat ekstraktif jangka pendek,” kata Arie dalam pernyataannya, Selasa (9/9/2025).

Greenpeace dan lebih dari 60.000 orang telah menandatangani petisi untuk masalah ini.

Mereka berkomitmen untuk terus melawan semua bentuk penambangan Raja Ampat Melalui panggilan #Saverajaampat.

Kata Arie, perlindungan Raja Ampat berarti melindungi kehidupan di Papua dan dunia.

“Kami mendesak pemerintah untuk segera mencabut izin Pt Gag Nickel dan menghentikan semua rencana penambangan nikel dan pembangunan peleburan di Sorong dan Raja Ampat“Dia berkata.





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *