Tornado puting limau tanggamus, rumah petani runtuh

Tribunlampung.co.id, Tanggamus – Angin angin topan Menyebabkan rumah yang dimiliki oleh penduduk di Hamlet Cempaka Kopong, Pekon Tanjung Jaya, Distrik Limau, Tanggamus pingsan.

Bencana terjadi pada hari Sabtu (16/14/2025) sekitar 14.30 WIB.

Kepala Polisi Limau IPTU Dedi Yanto segera pergi ke lokasi untuk mengumpulkan data.

Rumah yang terkena dampak angin topan Ini diketahui milik seorang petani bernama Hendri Setiawan (33).

Bangunan rumah semi -permanen terbuat dari batu bata dan papan merah, dan menggunakan atap asbes.

Dedi Yanto berkata, selama insiden itu, cuaca tiba -tiba berubah secara drastis.

Awan gelap menyelimuti daerah itu disertai dengan angin kencang yang berlangsung selama beberapa menit.

“Angin angin topan Datang tiba -tiba dan sangat ketat. Dalam waktu singkat, rumah Brother Handri segera runtuh dan menderita kerusakan parah. Untungnya, tidak ada kematian dalam insiden ini, “kata Dedi, Minggu (16/15/2025).

Kerugian karena insiden ini diperkirakan mencapai RP. 80 juta.

Selain struktur rumah yang datar di tanah, beberapa furnitur penting milik korban juga rusak dan tidak dapat digunakan kembali.

Lokasi rumah yang terkena dampak berjarak sekitar 3,5 kilometer dari jalan raya utama.

Medan yang sulit dan akses jalan yang terbatas juga memperlambat proses pengumpulan data awal dan distribusi bantuan.

Meski begitu, kantor polisi Limau bersama dengan alat Pekon dan penduduk setempat bekerja bersama untuk memastikan keselamatan korban dan melindungi lingkungan sekitarnya dari potensi bahaya lebih lanjut.

“Kami telah mengamankan lokasi dan memberikan bantuan awal kepada pemilik rumah. Selain itu, kami akan berkoordinasi dengan agen -agen terkait seperti BPBD dan Layanan Sosial untuk memastikan bantuan tanggap darurat,” jelas kepala polisi.

Acara ini merupakan peringatan bagi masyarakat di wilayah tersebut Tanggamus Dan daerah sekitarnya untuk tetap sadar akan potensi cuaca ekstrem, terutama di musim transisi saat ini.

“Kami mendesak warga untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika terjadi cuaca buruk, terutama jika mereka tinggal di daerah rawan bencana seperti daerah berbukit, pesisir, atau terbuka,” katanya.

(Tribunlampung.co.id/oky indrajaya)





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *